Julukan wali sanga di Pulau Jawa bagi para tokoh agama Islam sudah sangat populer. Namun, istilah wali bukan hanya monopoli Pulau Jawa. Di Pulau Seribu Pura juga terdapat wali pitu (tujuh). Bedanya, tujuh wali ini belum se-populer para pendahulunya.
Kondisi tersebut bisa dimaklumi. Pasalnya, istilah wali tujuh di Bali baru diperkenalkan pada awal dasawarsa 1990-an. Pemrakarsanya yakni, Kyai Toyib Zaen Arifin. Ke tujuh wali ini tersebar di enam kabupaten di Bali.
Wali pitu itu yaitu, Mas Sepuh Raden Raden Amangkuningrat di Kabupaten Badung, Chabib Umar Bin Maulana Yusuf Al Magribi di Tabanan, Chabib Ali Bin abu Bakar Bin Umar Bin Abu Bakar Al Khamid di Klungkung, Chabib Ali Zaebal Abidin Al Idrus di Karangasem, Syech Maulana Yusuf Al Baghdi Al Magribi di Karangasem, The Kwan Lie di Buleleng, dan Chabib Ali Bin Umar Bin Abu Bakar Bafaqih di Jembrana.
Meski begitu, para peziarah dari segala penjuru nusantara sudah mendatangi tempat-tempat keramat ini. Sebagian besar mereka berasal dari Jawa Timur dan Jawa Barat. Bahkan, para peziarah juga datang dari negri seberang, Malaysia.
"Keberadaan makam para wali ini membuat konotasi Bali sebagai tempat maksiat dikalangan muslim mulai sirna. Sebaliknya, mereka mulai berbondong-bondong datang ke Pulau Dewata," ujar Ketua Yayasan Kesejahteraan Muslindo al Jamali, Rudi Amarta Hasanuddin selaku koordinator wisata spiritual wali pitu, di Denpasar.
Senada, Ketua MUI Denpasar Mustafa Al Amien mengatakan fenomena wisata spiritual umat muslim ke Bali mulai marak. Buktinya, dalam waktu satu tahun lebih dari sepuluh ribu umat Islam melakukan ziarah wali pitu. "Dalam setahun biasanya terdapat tiga gelombang. Saat menjelang Ramadhan, Maulid Nabi, dan waktu liburan sekolah," terangnya.
Lebih jauh, ustadz muda ini menjelaskan, keberadaan para peziarah ini akan menjadikan Bali tidak hanya identik dengan wisata budaya dan alamnya. Hasilnya, perekonomian Bali pasca-insiden Bom Bali akan semakin cepat pulih kembali. "Wacana Bali sebagai lokasi wisata spiritual sudah mulai jalan. Salah satu buktinya, umat Muslim dan Hindu dari India banyak datang ke Bali untuk mencari ketenangan rohani," tukasnya.
(Muhammad Saifullah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar