Minggu, 16 Oktober 2011

SECERCAH KESADARAN (Bagian 2)

Hendaknya suami menghargai haknya sebagai istri dan pribadi,dan sedapat mungkin suami menunaikan kewajibannya sebagai suami dan pribadi. Suami jangan suka membesar-besarkan persoalan dan kesalahan kecil yang dilakukan istri dan suami tidak mengecilkan kesalahannya yang menyakitkannya, sifat PEMAAF  itu MULIA dan sifat AROGAN dan KERAS KEPALA itu HINA dan merendahkan diri sendiri.  Sedapat mungkin orang hrs menghindari ISTISYRAF (aji mumpung) dalam segala hal kecuali yang akan menghasilkan keuntungan bersama, dan "Aku berlindung kpd ALLAH dari sifat tamak, mengambil hak orang lain atau memginginkan apa yang orang lain miliki, tidak karena tamak itu sama dengan kemiskinan,sedangkan kekayaan adalah jembaring ati, tepo seliro, lan semeleh, koyo sing didawuhake KANJENG NABI  SAW.

Suami hendaknya membimbing istrinya, mendidik dan melatih sesuatu sesuai dengan kemampuannya, tidak memberatkan, tapi berjalan langsam. Aku (suami) menghargai kesenangannya (istri) yang tidak mengandung madhorot, aku (suami) menyayanginya, mencintainya dalam hidup dan mati di bawah lindungan Yang Maha Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Mengetahui.. (Bersambung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar