Senin, 24 Oktober 2011

Albani Yang Hobi Mencaci Maki Ulama

Terlalu banyak kalimat cacian, hinaan, dan sumpah serapah yang dilontarkan Muhammad Nashiruddin al-Albani kepada para ulama terdahulu dan zaman sekarang, sehingga tidak terhitung lagi jumlahnya saking banyaknya.  Sampai-sampai ulama asal Yordania, Syaikh Hasan bin Ali As-Segaf merangkum cercaan dan cacian mulut kotor al-Albani dalam sebuah buku berjudul Qamus Syata’im al-Albani (Kamus Caci Maki al-Albani). Buku setebal 206 halaman ini berisi tentang caci-maki al-Albani kepada para ulama terdahulu maupun ulama kontemporer.

KAMUS CACI MAKI AL-ALBANI 

Judul : Qamus Syata-im al-Albani

Pengarang : Sayyid Hasan bin Ali As-Segaf

Penerbit : دار الامام النووي

Bahasa : Arab

Tebal : 206 halaman

 


Albani telah menghina dan mencaci maki para ulama dengan ungkapan-ungkapan yang tidak pantas dan tidak layak, beberapa diantaranya adalah:

- himar khassaf (keledai dungu)

- waqah (tidak punya rasa malu)

- syiddatu humqih (sangat tolol!)

- dhahalatu aqlih (sesat otaknya)

- istifhalu jahlil (ketololannya amat sangat!)

- jahul (orang tolol!)

- mubtadi’ (ahli bid’ah)

- dhal (sesat)

- kadzdzab (pendusta)

- mumawwih (pemalsu)

- mulabbis (penipu)

- ghairu mu’tamin ‘ala din (tidak amanah dalam agama)

- kanud (kufur nikmat)

- jahil (orang bodoh)

- halik (binasa)

- muta’ashshib (fanatik)

- azhim ul-ghaflah (sangat sembrono)

- thabl la yadri ma yakhruj min ra’sih (gendang yang tidak tahu apa yang keluar dari kepalanya)

- ka dhartati ‘air fi al-’ara (seperti ringkikan keledai liar di tanah lapang)

- fanzhuru ila iffatihi bal ufunatih (lihatlah kebersihannya bahkan kebusukan-kebusukannya)

- huwa akdzab min himari hadza (dia lebih dusta dari keledaiku ini)

- rafidhi mitslu al-himar (dia seorang rafidhi seperti keledai)

 

Dan masih terlalu banyak lagi ungkapan-ungkapan kotornya yang lain, yang itu menunjukan kerendahan akhlaknya dan ketidaklayakannya untuk diikuti dan diambil ilmu darinya. Lihatlah wahai para pembaca! sebenarnya dia sedang mempertontonkan aibnya sendiri!

 

Jika dia adalah pakar ulama hadits  (seperti klaim para pengikutnya), maka apakah layak dirinya dipercaya dalam menshahihkan dan mendha’ifkan hadits-hadits Nabi SAW? Seorang perawi hadits yang makan sambil berdiri atau duduk-duduk di pinggir jalan saja tidak boleh diterima hadits-haditsnya, apalagi ini, al-Albani yang gemar mencaci-maki (Apalagi dia sudah terbukti kecerobohannya dan kebohongannya).

Pantaskah ulama hadits berakhlaq seperti itu? Tidakkah dia mengamalkan hadits-hadits Nabi SAW tentang akhlaq yang dia riwayatkan sendiri? Nabi SAW bersaabda :

 

ليس المسلم بالسّباب ولا بالفاحش ولا البذي

“Bukan seorang muslim yang suka mencaci-maki, berkata kotor, ataupun mencela”

 

Silahkan yang mau download kitabnya:

DOWNLOAD DISINI

 

Lihat notes facebook

12 komentar:

  1. Ga bisa di download nih..

    BalasHapus
  2. Ulama yang sering mencaci-maki tidak usah diikuti ajakannya, jangan-jangan dia mengjakak kita lalu kita ikuti, ajaknya menambah jauh dari Allah, naudzu billah min dzalik.

    BalasHapus
  3. Kalau cuma menuduh saja bisa dilakukan oleh semua orang,anak kecilpun bisa menuduh. Tapi membuktikan tuduhannya benar apa tidak harus perlu bukti. Coba dibaca kitab-kitab karangan yg dituduh,nanti akan diketahui tuduhannya dusta atau tidak. Para ulama-ulama sedunia banyak yang mengakui tentang kelebihan & keunggulan dari kitab-kitab syaikh al-albani. Hanya para ahli bid'ah & para penyembah kubur saja yang kebakaran jenggot karena semua kesesatannya telah dibongkar habis oleh beliau syaikh al-albani.

    BalasHapus
  4. Albani orang yang tidak wira'i , itu sudah cukup .

    BalasHapus
  5. mas triyono kalau menyanggah selalu begitu.tunjukkan dong kitab yg telah anda baca? jadi tim sarkub bisa menelaah benar tidaknya.pasti bisa dilihat nanti mana yg otentik.ulama sedunia mana yg memuji muji kitabnya juga perlu ditampilkan barang sedikit biar kami juga tahu.kalo gak bisa berarti...,gak usah komentar.lagian diatas kan jelas sudah ditampilkan sebuah kitab yg mas triyono juga perlu tahu.bener gak tim sarkup mencantumkannya.bahwa banyak umpatan umpatan disitu.

    BalasHapus
  6. Dakwah kepada sunnah dgn memurnikan tauhid dgn sebenarnya memang selalu menghadapi tantangan keras, baik dari dulu sampai skrg

    BalasHapus
  7. yah tergantung sih. kalau wahabi kan cuma dakwah kepasa sunnahnya Muhammad bin Abdul Wahhab saja dan Tauhid Trinitas ala nasrani.
    sedangkan kami dakwah kepada Sunnahnya Muhammad SAW bin Abdullah.

    BalasHapus
  8. Padahal mereka yg menuntut ilmu dgn berpegang teguh pada Qur'an dan Sunnah tdk pernah mengkultuskan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, tdk pernah mengaggap beliau seperti nabi yg sepenuhnya harus diikuti, apalagi disembah2. Saudaraku Wong Tegal sdh pernahkah Saudaraku mengikuti kajian mereka atau mencoba mempelajari isi dakwah mereka seperti apa? Jujur saudaraku, saya memang mulai belajar agama dan hingga saat ini tinggal di lingkungan Nahdliyin, namun dlm menuntut ilmu sy mencoba utk tdk fanatik, tdk hanya sekedar manut namun harus jelas dasarnya, namun juga tdk waton asal menyesatkan atau menghina kelompok tertentu.

    BalasHapus
  9. sebenar nya males koment, karena harus pakai "JIMAT" dulu, tapi demi tersalurnya "nafsu / birahi" saya jadi harus pakai jimat dulu dech,
    sebetulnya saya nggak peduli amat dengan koment dan isi dari artikel ini . karena apa yang benar menurut suatu mazhab belum tentu benar menurut mazhab lain, dan PENGIKUT mazhab yg mengaku benar belum tentu MENGAMALKAN apa yg mereka anggap benar karena ANDA sekalian hanya ingin memPERLIHATkan KEBODOHAN kalian sendiri kepada NASRANI & YAHUDI, inilah wajah UMAT ISLAM sesungguhnya MAU DI ADU DOMBA oleh LAWAN KALIAN DUNIA & AKHIRAT

    BalasHapus
  10. Albani di hujat, saya memang orang awam tapi saya susah baca kitab2 Albani ga ada tuh ucapan2 beliau yg menghina ulama Sunnah. kenapa sih kalian2 yg menghujat Albani tdk baca kitab2 beliau dgn baik. anda tau ga Syaikh bin baz memuji Syaikh Albani sbg Ahli Hadits, nahhh kamu orang lebih hebat dr syaikh bin Baz apa ga??? apa kalian jg tdk menghormati Syaikh bin baz yg dihormati seluruh Penuntut ilmu di abad ini sampai tokoh Ikwanul Muslimin pun yg berbeda Manhaj menghormati beliau, memang Hidayah Allah itu mahal, beruntunglah orang yg mendapat hidayah tuk bisa menuntuk Ilmu Agama Islam dgn pemahaman kaum Salaf ga ikut guru2 yg ga jelas ilmunya itu

    BalasHapus
  11. Hendaknya ahli bid'ah itu mempelajari prinsip dasar islam, hakekat islam yang benar, islam lah secara kaffah. Menuntut ilmu Syar'i (wajib) secara ilmiah, benar & ikhlas. Bertaubatlah wahai saudaraku, agar terhindar dari kesesatan. Aamiin...

    BalasHapus
  12. seperti biasa, wahabi kalau udah terpojok maka komennya tidak sesuai dengan judul di atas yg sedang membahas ulama anda yg hobi mencacimaki ulama. akan tetapi wahabi yg komentar disini berkomentar yg gak nyambung. memalukan.
    baca ini ya: http://www.sarkub.com/2012/ciri-ciri-ahli-bidah/

    BalasHapus